Budidaya udang di Asia Tenggara sedang mengalami perubahan yang cukup signifikan. Spesies utama budidaya udang yang sebelumnya udang windu, Penaeus monodon, dengan cepat beralih kepada udang putih, P. vannamei. Perubahan ini dimulai di Taiwan pada simpulan 1990-an dengan dilakukannya impor induk SPF (spesifik patogen-free) P. vannamei dari Hawaii, USA, lalu masuk ke China, dan ketika ini sedang hangat-hangatnya dikembangkan di Thailand.
Hal tersebut dilakukan dengan latar belakang pertumbuhan P. vannamei yang lebih cepat, produksi yang lebih tinggi, dan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan produksi yang sanggup dicapai P. monodon. Secara biologis keunggulan P. vannamei ini yaitu benihnya yang berasal dari induk impor dengan status SPF dan lalu didomestikasi. Sebaliknya, banyak postlarvae P. monodon dihasilkan dari induk liar hasil penangkapan dari alam yang kemungkinan sanggup tercemar oleh patogen.
Artikel ini merupakan bab dari keseluruhan artikel yang mengulas wacana Masalah Pengadaan Benih Udang Vanamei di Asia. Lanjutan dari artikel ini sanggup dilihat pada posting berikutnya di sini.
Artikel selanjutnya : Produksi Nauplii Udang Vannamei di Asia