Budidaya Ikan - Dapatkan Omzet Puluhan Juta Rupiah Dari Budidaya Belut Super - Sebagian besar masyarakat Indonesia tidak abnormal lagi dengan belut. Hewan air tawar yang masuk dalam kelompok ikan berbentuk menyerupai ular ini digemari sebab rasa dagingnya yang gurih. Belut boleh dibilang kondusif dikonsumsi oleh siapa saja, mulai dari belum dewasa hingga orang dewasa. Daging belut juga dipercaya sanggup menambah vitalitas badan manusia.
Selain di rawa-rawa, binatang air ini banyak ditemukan di sawah atau kali (sungai). Lantaran peminatnya cukup banyak, pasokan belut tidak cukup mengandalkan dari tangkapan alam. Makanya, belakangan banyak orang tertarik budidaya belut.
Salah satu varian belut yang mulai banyak dibudidayakan ialah jenis belut super. Berbeda dengan belut pada umumnya, belut super mempunyai ukuran lebih besar. Ukuran lingkar tubuhnya mencapai 6,5 cm dengan panjang sekitar 50 cm.
Herman Susilo, salah seorang pembudidaya belut super asal Malang, Jawa Timur, menyatakan, bobot tiga ekor belut super sanggup mencapai 1 kg. Belut ukuran jumbo ini banyak dicari pengusaha restoran dan masakan ringan. "Kalau tidak budidaya, susah sanggup belut super ini, padahal, pasarnya lebih menjanjikan," kata Herman.
Saat ini, Herman mempunyai lima bak lumpur kawasan budidaya belut super. Setiap bak berukuran sekitar 2x5 meter. Dengan sumbangan pakan rutin, Herman sanggup memanen belut setiap tiga atau empat bulan sekali. Kaprikornus dalam setahun sanggup empat kali panen.
Saat panen, setiap bak sanggup menghasilkan 250 kg belut super. Harga setiap kilonya sekitar Rp 30.000-Rp 35.000. Dengan harga tersebut, omzet yang didapatnya sekitar Rp 40 juta-Rp 50 juta setiap kali panen. Adapun keuntungan bersihnya sekitar 50 persen dari omzet.
Biaya produksi yang dikeluarkan lebih banyak untuk pembibitan. Setiap satu kg bibit belut super ini dijual seharga Rp 40.000. "Sementara pakannya lebih banyak pakan alami, menyerupai kodok dan cacing," katanya.
Ia menghindari sumbangan pelet sebab justru sanggup menghambat pertumbuhan belut. Selain budidaya belut hingga siap jual, belakangan ia juga mulai melayani penjualan bibit belut super.
Pemain lainnya ialah Prabowo dari Yogyakarta. Ia membudidayakan belut super semenjak 2010. Saat ini, ia fokus menjual bibit belut super seukuran 15-20 cm. “Karena kalau bibit setiap bulan sanggup eksklusif jual, sementara kalau tunggu besar itu hingga tiga bulan,” ujarnya.
Bekerja sama dengan petani, ia membudidayakan belut ini di pinggiran sawah. Omzetnya dalam sebulan mencapai Rp 8 juta. Karena bekerja sama dengan pemilik sawah, keuntungan yang didapatnya hanya 20 persen-30 persen. "Jadi saya mengembangkan dengan pemilik sawah," ujarnya.
Budidaya belut super belakangan semakin digandrungi. Maklum, selain tingginya undangan pasar, budidaya belut ini juga tidak sulit. Herman Susilo, pembudidaya belut super dari Malang, Jawa Timur bilang, hal utama yang mesti diperhatikan ialah sumbangan pakan.
Menurutnya, asupan pakan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan belut. Ia menyarankan, sebaiknya belut super lebih banyak diberikan pakan alami, menyerupai keong, katak, atau cacing ketimbang pakan buatan. "Pakan alami membantu pertumbuhan lebih cepat," kata Herman.
Dengan pakan alami, belut super sanggup lebih cepat dipanen sebab pertumbuhannya juga menjadi lebih cepat. Jika diberi pakan buatan, belut super gres sanggup dipanen dalam waktu enam hingga tujuh bulan semenjak awal dipelihara. "Tapi dengan pakan alami sanggup panen setiap tiga hingga empat bulan," jelasnya.
Selain itu, kecukupan pakan juga harus diperhatikan. Sebab, bila jumlah pakan kurang sanggup menyebabkan terjadinya kanibalisme antar belut. Untuk itu, ia menyarankan sumbangan pakan dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari.
Untuk metode budidayanya sendiri ada dua cara. Yakni, menggunakan media bak lumpur dan menggunakan bubu bambu di sawah. Herman sendiri menggunakan media bak lumpur. Langkah pertama yang harus dilakukan tentu menyiapkan kolamnya. Kolamnya sendiri tak perlu terlalu lebar. Cukup dengan diameter 2x5 meter sudah sanggup menampung 50 kilogram (kg) bibit belut. Saat panen, bibit sebanyak itu sanggup menghasilkan bobot 250 kg.
Setelah bak jadi, kemudian masukkan gedebok pisang dan jerami. Lalu masukkan pupuk sangkar untuk mempercepat pembusukan gedebok pisang dan jerami. "Ketika sudah membusuk sanggup jadi santapan perhiasan belut," katanya.
Setelah pakan perhiasan siap, kemudian lanjutkan dengan sumbangan lumpur kering. Setelah itu, masukkan air dengan kedalaman minimal 15 centimeter (cm). "Proses pembusukan gedebok pisang dan jerami terjadi sekitar dua ahad sehabis air masuk," jelasnya. Setelah terjadi pembusukan, maka benih siap dimasukkan.
Cara budidaya yang lain ialah menggunakan bubu yang ditaruh di sawah. Prabowo, pembudidaya belut dari Yogyakarta menggunakan cara ini. "Keunggulan cara ini tidak perlu lahan." ujarnya.