ikan baung. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Membedakan induk jantan dan betina
- Membedakan induk ikan baung jantan dan betina
- Pematangan gonad
- Seleksi induk
- Penyuntikan hormon
- Pemijahan
1. Membedakan induk jantan dan betina
- Ciri-ciri induk ikan baung jantan dan betina ialah sebagai berikut:
- Induk betina : tubuh lebih pendek, memiliki dua lubang kelamin berbentuk bulat
- Induk jantan : tubuh lebih panjang, memiliki satu lubang kelamin berbentuk memanjang
- Pematangan gonad dilakukan di kolam dengan air yang mengalir secara kontinyu. Kepadatan tebar induk di kolam ialah sebanyak 0,2 – 0,5 kg/m2. Setiap hari induk diberikan pakan pellet sebanyak 3 – 4% berat tubuh setiap hari.
- Seleksi induk bertujuan untuk mendapat induk dengan kematangan gonad yang siap dipijahkan.
- Induk betina yang matang gonad ditandai dengan perut yang membesar (buncit) dan terasa lembut apabila diraba. Bila perut induk diurut akan keluar telur berbentuk bundar utuh berwarna kecoklatan.
- Induk jantan yang sudah siap dipijahkan ditandai dengan warna tubuh dan alat kelaminnya yang agak kemerahan.
Penyuntikan hormon |
- Induk ikan betina disuntik dengan ovaprim sebanyak 0,6 ml/kg berat tubuh (BB) sedangkan induk jantan dengan ovaprim sebanyak 0,5 ml/kg BB.
- Penyuntikan dilakukan sebanyak dua kali dengan selang waktu 12 jam. Setiap penyuntikan sebanyak ½ takaran total penyuntikan.
- Penyuntikan dilakukan di bab punggung ikan.
- Bila ikan dipijahkan secara alami, maka induk jantan dan betina yang telah disuntik disatukan di dalam kolam yang telah diberi ijuk, kemudian ikan dibiarkan memijah sendiri.
- Bila akan dilakukan stripping, maka pengurutan dilakukan 6 – 8 jam sesudah penyuntikan hormon ke-2.
- Tahapan pekerjaan apabila dilakukan stripping:
- Menyiapkan sperma:
- Ambil kantong sperma dari induk jantan dengan membedah bab perut.
- Gunting kantong sperma dan keluarkan.
- Tampung cairan sperma di dalam gelas yang sudah diisi dengan larutan NaCl 0,9% sebanyak ½ bab gelas.
- Aduk hingga merata.
- Apabila larutan terlalu pekat, tambahkan NaCl hingga larutan berwarna putih susu dan cukup encer.
- Siapkan induk betina yang akan dikeluarkan telurnya.
- Urut/pijat bab perut ke arah lubang kelamin sehingga telur keluar.
- Tampung telur di dalam mangkuk plastik higienis dan kering.
- Masukkan larutan sperma bertahap dan aduk hingga merata.
- Agar terjadi pembuahan, tambahkan air higienis dan aduk secara merata sehingga proses pembuahan sanggup berlangsung dengan baik.
- Tambahkan lagi air untuk mencuci telur dari darah, kemudian air dibuang.
- Agar bersih, lakukan pembersihan sebanyak 2 – 3 kali.
- Masukkan telur yang telah higienis ke dalam akuarium penetasan berisi air bersih.
- Cara memasukkan telur ke dalam akuarium: gunakan bulu ayam untuk mengambil telur, kemudian sebarkan ke seluruh permukaan akuarium semoga merata.
- Dalam waktu 36 jam telur akan menetas dan larva yang dihasilkan dipindahkan ke dalam akuarium pemeliharaan larva.
- Setelah larva berumur 2 hari, larva diberikan pakan kutu air (Moina atau Daphnia) atau cacing sutra (Tubifex) yang sudah dicincang sebelumnya.
- Setelah larva berumur 4 hari, larva diberi pakan cacing sutra hingga berumur tujuh hari.
Stripping induk ikan baung |