Udang Jerbung
Udang yang satu ini namanya memang tidak terlalu familiar terdengar oleh indera pendengaran kita. Udang ini merupakan salah satu spesies dari famili Penaeidae. Udang Jerbung (Penaeus Merguiensis) merupakan kekayaan alam hayati yang tersebar luas hampir di seluruh Indonesia. Udang jerbung atau udang putih bahkan sangat populer di mancanegara dengan nama lokal masing - masing, seperti: Australia (Banana Prawn/White Prawn), Jepang (Tenjikuebi/Banana Ebi), Malaysia (Udang kaki merah
/Udang pasir), Pakistan (Jaira), Philippines (Hipon buti), Thailand (Kung chaebauy).
/Udang pasir), Pakistan (Jaira), Philippines (Hipon buti), Thailand (Kung chaebauy).
Menurut Pennak (1978), udang jerbung mempunyai taksonomi sebagai berikut :
Filum : Crustacea
Class : Malacostraca
Subclass : Eucarida
Ordo : Decapoda
Subordo : Natantia
Famili : Peneidae
Genus : Penaeus
Spesies : Penaeus merguensis
Penaeus merguensis mempunyai bentuk rostrum hampir segitiga, warna badan kuning jernih tanpa sabuk dengan bintik kecoklatan serta sanggup mencapai panjang total 24 cm untuk betina dan 20 cm untuk jantan.
Habitat yang disukai udang ialah dasar maritim (10 – 45 m) yang lumer, biasanya terdiri dari adonan lumpur dan pasir. Daerah paparan yang banyak mendapatkan anutan sungai ialah kawasan yang disenangi udang. Udang menyenangi kawasan yang terjadi pencampuran air sungai dengan air maritim (estuaria), sebab di kawasan ini banyak terdapat makanan serta zat-zat hara yang diperlukan udang. Oleh sebab itu kawasan di sekitar muara sungai merupakan kawasan yang baik bagi udang. Besar kecilnya, banyak sedikitnya sungai yang bermuara ke suatu kawasan akan memilih luas atau sempitnya kawasan udang di suatu perairan.
Udang jerbung aktif mencari makan pada siang hari, tidak meliang dan hidup di dasar perairan yang keruh (Penn, 1984), sehingga penangkapan udang jerbung lebih baik dilakukan siang hari. Oleh sebab itu, nelayan melaksanakan penangkapan udang jerbung di siang hari.
Berdasarkan data dari FAO, Indonesia merupakan negara penghasil udang jerbung terbesar di dunia. Jumlah produksinya sanggup mencapai sekitar 65 ribu ton. Jumlah produksi ini sebanding dengan ketersediaan sumberdaya udang jerbung di perairan kita. Selain itu, banyaknya jenis alat tangkap di Indonesia yang mengakibatkan udang jerbung sebagai hasil tangkapan utama. Beberapa alat tangkap yang dipakai untuk menangkap udang jerbung, diantaranya: jatilap (trammel net), jaring dogol, bubu (perangkap) dan jaring lainnya yang dioperasikan menyapu dasar perairan.