Budidaya Ikan - Ikan Tuna - Ikan tuna yakni kelompok ikan maritim dari keluarga Scombridae, khususnya dari genus Thunnus. Tuna merupakan ikan berukuran paling besar di antara kelompok ikan mackerel, yang keseluruhannya terdapat kurang lebih 48 species berbeda. Beberapa jenis ikan tuna yang populer yakni tuna sirip biru (bluefin tuna), tuna sirip kuning (yellowfin tuna), tuna sirip hitam (blackfin tuna), tuna ramping (slender tuna), tuna peluru (bullet tuna), dan tongkol (longtail tuna).
Tuna adalah ikan yang gesit dan bisa berenang dengan cepat (beberapa spesies tuna sanggup berenang dengan kecepatan 70 km / jam). Tidak ibarat ikan pada umumnya yang mempunyai daging berwarna putih, jaringan otot dan daging ikan tuna berwarna merah muda hingga dengan merah tua. Warna merah tersebut timbul dari adanya mioglobin, suatu molekul berikatan oksigen, di mana tuna mempunyai kanduingan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ikan-ikan jenis lainnya. Beberapa spesies ikan tuna berukuran besar, ibarat bluefin tuna (tuna sirip biru), menunjukkan pembiasaan sifat berdarah panas. Tuna sirip biru sanggup meningkatkan temperatur tubuhnya lebih tinggi daripada suhu air, sebagai akhir acara otot-otot tubuhnya. Kondisi ini memungkinkan ikan tuna sirip biru sanggup bertahan hidup di perairan bersuhu masbodoh dan bisa mendiami habitat yang lebih luas di maritim daripada jenis ikan lainnya.
Ikan tuna mempunyai kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuhnya di atas suhu air maritim di sekelilingnya. Sebagai contoh, tuna sirip biru sanggup mempertahankan suhu badan antara 24 - 35 °C, di air masbodoh bersuhu 6 °C. Akan tetapi, tidak sama dengan binatang endotermik tertentu, contohnya mamalia atau burung, ikan tuna menjaga suhu tubuhnya tidak dalam kisaran suhu yang relatif sempit.
Ikan tuna mencapai kondisi endothermy dengan cara mempertahankan panas badan yang dihasilkan melalui metabolisme normal. Retia mirabilia, suatu jalinan pembuluh darah vena dan arteri di serpihan tepi tubuh, mentransfer panas dari darah di vena ke darah di arteri melalui sistem pertukaran aliran. Hal ini akan mengurangi penurunan suhu pada permukaan badan dan mempertahankan otot tetap hangat. Kondisi ini mendukung kemampuan tuna berenang dengan kecepatan tetap tinggi melalui pengurangan penggunaan energi.
Bagi binatang perenang cepat ibarat lumba-lumba dan ikan tuna, kavitasi sanggup merupakan gangguan, lantaran akan membatasi kecepatan renangnya secara maksimal. Bahkan meskipun lumba-lumba mempunyai tenaga untuk berenang lebih cepat, binatang ini mungkin harus membatasi kecepatan renangnya, lantaran mengakibatkan pecahnya gelembung kavitasi pada tempat ekor, yang menjadikan rasa sakit bagi lumba-lumba. Kavitasi juga sanggup memperlambat kecepatan renang ikan tuna, tetapi untuk lantaran yang agak berbeda. Tidak ibarat halnya lumba-lumba, ikan tuna tidak mencicipi gelembung kavitasi, lantaran mereka mempunyai sirip berduri tanpa saraf tepi. Meskipun demikian, ikan tuna tidak sanggup berenang lebih cepat lantaran gelembung kavitasi membuat lapisan uap di sekitar sirip yang membatasi kecepatan berenang.
Tuna termasuk ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting. Yayasan Kelestarian Seafood Internasional (ISSF) telah mengeluarkan laporan ilmiah secara rinci perihal keadaan stok tuna dunia pada tahun 2009. Berdasarkan laporan tersebut diketahui bahwa ikan tuna menyebar secara luas tetapi tidak terlalu melimpah, di seluruh lautan di dunia. Tuna umumnya menyebar di perairan tropis dan subtropis di antara 45 derajat lintang utara dan lintang selatan khatulistiwa.
Ingin tahu bagaimana caranya membudidayakan ikan tuna? Baca di sini Budidaya Ikan Tuna