Skip to main content

Prospek Dalam Perjuangan Budidaya Belut

Belut disukai oleh hampir seluruh lapisan masyarakat dunia baik dalam bentuk kuliner dan olahan. Belut merupakan sumber protein hewani yang megandung nilai gizi yang tinggi dengan komposisi lengkap. Negara pengkonsumsi belut terbesar yaitu Hongkong,Jepang, Taiwan dan Korea. Di negara pengimport, belut merupakan kuliner papan atas yang biasanya hanya sanggup ditemui dihotel-hotel berbintang dan restoran glamor dengan harga yang mahal.


Belut mempunyai peluang pasar export yang cukup prospektif. Kebutuhan dan seruan belut dinegara-negara Asia mencapai hampir 60 ton setiap hari. Sementara yang terpenuhi gres sekitar 5 ton / hari. Negara-negara pengimport belut antara lain Hongkong, Perancis, Belgia, Spanyol, Jepang, Belanda, Jerman, dan Denmark. Biasanya yang sering diminta yaitu belut hidup, belut beku dan belut asap.

Selain pasar luar negri didalam negripun seruan untuk komoditi ini cukup tinggi. Sebagian besar masyarakat Indonesia menggemari belut yang dikemas dalam bentuk pepes, belut asap, kripik, abon dan dendeng belut dan lain-lain. Pertambahan jumlah penduduk yang cukup besar sanggup ditangkap sebagai peluang pasar yang potensial. Belut mempunyai prospek dan potensi yang besar dan menjanjikan untuk dikembangkan dan dibudidayakan secara komersial.


MANFAAT & KEGUNAAN BELUT
Belut merupakan sumber protein hewani yang sanggup diolah menjadi banyak sekali makanan. Belut juga mengandung nilai gizi yang tinggi dengan komposisi yang lengkap .Selain untuk dikonsumsi, olahan belut sanggup berfungsi sebagai obat alternative. Belut mengandung protein dan gizi yang yang baik untuk belum dewasa dan orang dewasa. Daging belut sanggup diolah menjadi banyak sekali kuliner mirip direbus, disetup, digoreng, dipepes dan dipanggang


MEDIA KOLAM

Lokasi yang telah ditentukan dengan memperhatikan persyaratan teknis dan jenis kolam, baik kolam penampungan induk, kolam pemijahan dan pendederan serta kolam pembesaran. Kolam-kolam ini mempunyai ukuran tersndiri, pertama, Kolam Penampungan Induk berukuran 200 cm x 400 cm x 80 cm, kedua Kolam Pemijahan 200 cm x 200 cm x 100 cm, ketiga, Kolam Pembesaran 500 cm x 500 cm x 120 cm. 

Belut akan cepat besar jikalau medianya cocok. Media yang digunakan  terdiri dari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: belahan dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas yaitu lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.
 
Karena belut tetap memerlukan air sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air hingga ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai daerah bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam. 
 
Bibit belut tidak serta-merta dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama dua ahad semoga terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan alami mirip jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu gres bibit dimasukkan.


 
PEMILIHAN BIBIT UNGGUL
Media pemeliharaan yang sudah lengkap dan siap untuk pemeliharaan, menuntut pemilihan bibit belut yang berkualitas semoga menghasilkan keturunan normal.

Syarat Benih Belut : pertama, anggota badan utuh dan mulus atau tidak cacat atau bekas gigitan. kedua, bisa bergerak lincah dan agresif. ketiga, penampilan sehat yang ditunjukan dengan badan yang keras, tidak lemas tatkala dipegang. keempat, badan berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan. kelima, usia berkisar 2-4 bulan.
Disamping itu diperhatikan pula pemilihan induk belut jantan dan betina sebagai berikut :

  • Ciri Induk Belut Jantan

  1. Berukuran panjang lebih dari 40 cm.
  2. Warna permukaan kulit hitam atau abu-abu.
  3. Bentuk kepala tumpul.
  4. Usia diatas sepuluh bulan.

  • Ciri Induk Belut Betina

  1. Berukuran panjang 20-30 cm
  2. Warna permukaan kulit cerah atau lebih muda
  3. Warna hijau muda pada punggung dan warna putih kekuningan pada perut
  4. Bentuk kepala runcing
  5. Usia dibawah sembilan bulan. 
PERKEMBANGBIAKAN
Belut berkembangbiak secara alami dialam terbuka dan sanggup dibudidaya dengan perkembangbiakan normal dikolam dengan media pemeliharaan yang memenuhi persyaratan. Belut secara lami mempunyai masa kawin selama demam isu hujan (4-5 bulan), dimalam hari dengan suhu sekitar 28° C atau lebih. Musim kawin ini ditandai dengan berkeliarannya belut jantan kepenjuru kolam, terutama ketepian dan dangkal yang akan menjadi lubang perkawinan. Lubang berbentuk “U” dimana belut jantan akan menciptakan gelembung busa dipermukaan air untuk menarik perhatian betina, namun belut jantan menunggu pasangannya dikolam yang tidak berbusa. Telur-telur dikeluarkan disekitar lubang, dibawah busa dan sehabis dibuahi akan dicakup pejantan untuk disemburkan dilubang persembunyian yang dijaga belut jantan.

MAKANAN
Belut secara alamiah memakan segala jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh di air. Belut ini akan menyergap makanannya dengan menciptakan lubang perangkap, lubang ini mirip terowongan berdiameter 5 cm. Pemberian pakan antara lain: pelet,cacing,keong,bakecot,ikan kecil-kecil,dan sebagainya.

HAMA DAN PENYAKIT BELUT
  1. Hama
    1. Hama pada belut yaitu binatang tingkat tinggi yang eksklusif mengganggu kehidupan belut.
    2. Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang belut antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan ikan gabus.
    3. Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan belut secara intensif tidak banyak diserang hama.
  2. Penyakit
    Penyakit yang umum menyerang yaitu penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah mirip virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil
PANEN BELUT
Pemanenan belut berupa 2 jenis yaitu :

  1. Berupa benih/bibit yang dijual untuk diternak/dibudidayakan.
  2. Berupa hasil simpulan pemeliharaan belut yang siap dijual untuk konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai dengan seruan pasar/konsumen). Cara Penangkapan belut sama mirip menangkap ikan lainnya dengan peralatan antara lain: bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga belut tinggal diambil saja.

Pada pemeliharaan belut secara komersial dan dalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen perlu menerima perhatian yang serius. Hal ini semoga belut sanggup diterima oleh konsumen dalam kualitas yang baik, sehingga mempunyai jaringan pemasaran yang luas.







               Belutnya adimarta

Popular posts from this blog

Pengemasan Produk Perikanan

PENGERTIAN Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap materi pangan, supaya materi pangan baik yang belum maupun yang telah mengalami pengolahan, sanggup hingga ke tangan konsumen dengan “selamat” (secara kuantitas & kualitas). DASAR HUKUM PENGEMASAN PRODUK HASIL PERIKANAN 1.       UU No. 7 Tahun 1996 wacana Pangan 2.       UU No. 8 Tahun 1999 wacana Perlindungan Konsumen 3.       UU No. 31 Tahun 2004 wacana Perikanan dan UU No. 45 Tahun 2009 tentang: Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 2004 wacana Perikanan 4.       UU RI No. 15 Tahun 2001 wacana Merk 5.       UU No. 14 Tahun 2001 wacana Paten 6.       Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 wacana Pelabelan dan Iklan Pangan 7.       Kep. Menteri Kelautan dan Perikanan RI No.   KEP.01/M...

Strategi Persidatan, Analisa Dan Harga Sidat (Unagi) Di Jepang

Strategi Persidatan, Analisa dan Harga Sidat (Unagi) di Jepang Menelaah kondisi dan taktik persidatan di Indonesia, sambil merencanakan sistem produksi 20 ton per tahun, sebagai konsultan sistem akal daya sidat. Berikut ini beberapa perencanaan dan taktik yang saya perhitungkan. Dengan adanya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan, ihwal larangan Pengeluaran Benih Sidat Dari Wilayah Negara Republik Indonesia, ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia NOMOR PER. 18/MEN/2 009. Ukuran dan benih sidat yang dihentikan adalah: Benih ialah ikan dalam umur, bentuk, dan ukuran tertentu yang belum dewasa. Benih sidat ialah sidat kecil dengan ukuran panjang hingga 35 cm dan/atau berat hingga 100 gram per ekor dan/atau berdiameter hingga 2,5 cm. Jadi ada batasan berat 100 gram, atau diameter s/d 2,5 cm, dan panjang 35 cm. Hal itu memungkinkan perkembangan pemeliharaan sidat dalam negeri hingga ukuran (100...

Jenis Dan Ukuran Tongkang Kerikil Bara

JENIS DAN UKURAN TONGKANG BATU BARA - Perlu di ketahui salah satu jenis Tongkang ialah tongkang untuk memuat batubara. Dan Pada Perkembangannya Tongkang batubara mempunyai Ukuran dan jenis yang berlainan. Baca Juga ; - Mengenal Tongkang - Kapal Tugboat - Kapal Tugboat Sungai JENIS DAN UKURAN TONGKANG BATU BARA kapal tugboat dan tongkang Ada bеbеrара jenis tongkang (barge) kerikil bara, tergantung dаrі ukuran dan daya muat masing-masing tongkang,  Baca Juga ; -  Mengenal Bagian Kamar Mesin Kapal -  Dinamika Kapal -  Tank Cleaning Pada Kapal -  Fin Stabilizer -  MT KNOCK NEVIS DAN SEJARAHNYA jenis tersebut antara lain ; - уаng berukuran 180 feet dараt memuat kurаng lebih 5.000 ton kerikil bara, dan  - уаng berukuran 270 feet (feet jumbo) dараt memuat 8.000 ton kerikil bara, ѕеdаngkаn - уаng berukuran 300 feet ѕаmраі 330 feet dараt memuat 10.000 ton ѕаmраі 12.000 ton kerikil bara. Tong...