Belut Langka Ini Berusia 200 Juta Tahun
Satu spesies gres jenis belut ditemukan di kegelapan gua bawah laut. Ini merupakan "fosil hidup" yang mempesona yang seolah-olah dengan belut pertama, yang berenang sekitar 200 juta tahun lalu, demikian dikatakan beberapa andal biologi Rabu (17/8/2011).
Temuan asing tersebut terjadi tahun kemudian pada kedalaman 35 meter di gua karang di lepas pantai satu pulau di negara bab Palau, Pasifik Barat, kata andal biologi tersebut di jurnal Inggris, Proceedings of the Royal Society B. "Ikan kecil berwarna coklat itu mempunyai beberapa ciri khas anatomi belut modern," demikian laporan tersebut.
Sebagian besar dari 819 spesies binatang itu dikelompokkan ke dalam 19 keluarga. Namun, belut tersebut mempunyai banyak tanda belut primitif yang hidup di kala awal Mesozoikum, ketika dinosaurus menguasai Bumi.
Kesamaan itu mencakup kepala yang besar dan tak seimbang, badan yang pendek ringkas, insang terbuka yang seolah-olah kerah, sinar di sirip ekor dan ujung tulang rahang yang disebut premaxilla.
Temuan tersebut sangat luar biasa sehingga belut itu bukan hanya dihormati sebagai spesies terpisah, Protoanguilla Palau, tapi binatang tersebut juga mengisi satu-satunya daerah kosong di keluarga taksonomi yang gres diciptakan, Protoanguillidae.
Nama itu pertama kali berasal dari kata Yunani "protos", yang berarti pertama, dan kata Latin buat belut, anguilla. Temuan tersebut dilakukan pada Maret tahun kemudian oleh satu tim yang dipimpin oleh Masaki Miya dari Natural History Museum and Institute di Chiba, Jepang.
Dengan memakai jaring dan lampu, mereka mengumpulkan delapan sampel, sebanyak enam hingga sembilan sentimeter panjang, dan melaksanakan investigasi DNA untuk menilai daerah ikan itu di dalam sejarah genetika belut.
"Sejauh ini, Pulau Palau hanya ditemukan di satu lokasi itu, tapi mungkin saja binatang tersebut mempunyai wilayah distribusi yang jauh lebih luas," kata studi itu.
Istilah "fosil hidup" diberikan oleh Charles Darwin di dalam bukunya On the Origin of Species. Istilah tersebut dipakai untuk menggambarkan spesies, yang telah bertahan hidup selama jutaan tahun, dengan memanfaatkan relung yang sangat stabil sehingga mereka menghadapi sedikit tekanan untuk berevolusi.
