Hama Pengganggu dan Pemberantasannya
Hama dikenal sebagai pemangsa (predator) merupakan organisme hidup yang bisa terdiri dari binatang air ataupun binatang darat. Hama yang umum ditemukan antara lain ular air, bulus (kura-kura), biawak, sero (lingsang), kodok dan burung.
Pemberantasan yang paling efektif yaitu dengan cara mekanik atau dengan membunuhnya secara pribadi jikalau kebetulan ditemukan dilokasi. Cara lain yaitu dengan memasang perangkap (ranjau) bagi jenis hama tertentu serta memasang umpan yang telah dicampur dengan racun.
Selain hama, terdapat pula sekelompok binatang yang sanggup digolongkan kedalam insekta air. Kelompok binatang ini banyak ditemukan pada areal pembenihan dan pendederan ikan, terutama menyerang serta memangsa telur dan benih ikan yang masih kecil. Berikut diantara insekta air yang sering ditemukan pada kolam pembenihan atau pendederan ikan tambakan.
a. Kini-kini
Kini-kini hidup dibawah permukaan air, berasal dari capung (ordonata). Kemampuan menangkap dan memakan mangsanya sangat tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Cara memangsannya mula-mula ikan ditangkap kemudian menghisap darah dan memakan mangsanya dengan cara bertahap.
Pemberantasan
· Menghalangi capung supaya tidak bertelur dipermukaan air
· Mengurangi padat penebaran
b. Ucrit
Ucrit (peupeundeuyan) merupakan larva dari Cybister atau kumbang air. Bentuknya memanjang mirip ulat, berwarna kehijauan, panjangnya 3-5 cm. Mula-mula ikan ditangkap dan dilumpuhkan dengan ujung ekor yang bercabang dua dan tajam. Ikan digenggam erat, mangsanya dimakan penggalan demi penggalan dengan cara digigit.
Pencegahan
· Gunakan sistem filter pada kolam pembenihan maupun kolam pendederean
· Hindari penebaran ikan pada kolam yang digenangi lebih dari satu minggu
· Padat penebaran jangan terlalu tinggi
· Gunakan sumber air yang kira-kira tidak mengandung bibit benalu dan hama
c. Notonekta
Bentuk maupun ukuran tubuh notonekta (bebeasan) persis mirip butiran beras dan seluruh dari bawah badannya (perut) berwarna putih. Hewan ini membunuh mangsanya dengan alat penusuk sekaligus berfungsi sebagai alat penghisap cairan tubuh ikan yang diserang.
Pencegahan
Pemasangan saringan pada pintu pemasukan air.
Pemberantasan
· Percikan minyak tanah keseluruh permukaan air kolan sebanyak 0,5 l/50 m2 luas permukaan air
· Penyemprotan kolam memakai insektisida dengan takaran 0,5-1,0 ml/m2 air dan biarkan selama 24 jam.
Parasit Penyebab dan Pemberantasannya
Penyakit ikan gampang sekali ditularkan dari satu ikan terhadap ikan lainya melalui kulit, insang, dan terutama melalui air sebagai media hidup ikan. Penurunan produksi sanggup diakibatkan oleh adanya wabah penyakit, hama dan pengganggu. Penyebab penurunan produksi harus
dikendalikan dan diberantas hingga tuntas tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.
Adapun jenis penyakit yang menyerang ikan tambakan sanggup dilihat pada tabel dibawah ini berikut pengendalian dan pemberantasannya.
Tabel 1. Penyakit dan tanda-tanda
NO | PENYAKIT | SIKLUS HIDUP | GEJALA-GEJALA |
1. | Lerneae Sp | Secara sepintas mirip cacing yang melekat pada ikan dan termasuk udang kelas rendah dengan tiga stadium, yaitu : Nauplius, Cepepodid, Cyplopodid. Pada stadium pintar balig cukup akal penggalan kepala berbentuk jangkar yang biasanya menghajam kedalam daging ikan, sedang pada penggalan posteriornya terdapat dua kantung telur. | · Adanya binatang renik mirip cacing pada sekujur badannya termasuk sisik dan matanya. · Luka-luka dan pendarahan pada sekujur tubuh yang ditempeli benalu ini. · Ikan yang terjangkit Lerneae kurus lantaran benalu ini menghisap cairan dalam tubuh ikan. |
NO | PENYAKIT | SIKLUS HIDUP | GEJALA-GEJALA | ||
2. | Argulus | Bentuk Argulus lingkaran pipih dan hidup dengan menghisap darah ikan dan sanggup berpindah-pindah dari satu ikan ke ikan yang lain. Organ yang diserang benalu ini yakni permukaan perut, sisik, dan biasanya menjadikan pendarahan pada permukaan kulit ikan. Argulus juga sanggup menularkan penyakit-penyakit ikan yang disebabkan oleh basil dan virus. | · |
· Ikan biasanya menggosok-gosokan badannya pada benda-benda keras,· mengkonsumsi pakan berkurang sehingga pertumbuhannya menurun lantaran sel-sel darah dimakan oleh kutu. | |
3. | Saprolegnia Sp & Achlya | Keduanya mempunyai bentuk hampir sama mirip benang-benang yang halus. Perbedaannya Sparogia dari Spralorogenia terbentuk dalam hypae sedangkan Sparogia dari Achlya terjadi diujung-ujung hypae. | Bila telah terkena inveksi dan tidak segera diobati maka ikan akan menjadi kurus dan kesudahannya mati. Karena celium cendawan ini sanggup menerobos penggalan dalam dan kemudian masuk ke otot daging bahkan hingga ketulang-tulang ikan. | ||
4. | Ichtyopthirius multifilis | Seluruh tubuhnya diselimuti oleh bulu-bulu halus (cilia) yang sanggup dipakai untuk berenang mencari inangnya dengan sebuah nucleus yang bentuknya mirip kacang tanah. | · Banyak mengeluarkan lendir · Terlihat bintik putih pada sirip/ kulit/ insang · Sering terdapat pada permukaan air · Pertumbuhannya terlambat dan warnanya pucat |
Tabel 2. Penyakit, pencegahan dan penanggulangannya
NO | PENYAKIT | PENCEGAHAN | PENGOBATAN | TREATMEN ALAMI |
1. | Lerneae Sp | Pembuatan filter pada pemasukan air | Pencelupan dalam larutan Formalin 25 ml/100 lt air selama 10-15 menit, dan pengobatan ini harus dilakukan 2-3 kali dengan selang waktu 2-3 hari hingga ikan benar-benar terbebas dari Lernaea. | Perendaman dengan memakai ekstrak daun sirih atau mahkota dewa. Karena kedua jenis itu mempunyai khasiat anti basil dan anti septic. |
2. | Argulus inducus | Pengeringan kolam selama 2-3 hari, pengeringan kolam sanggup memakai CaCo3 dengan takaran 25 kg / ha dan biarkan selama 3 minggu. | -Secara Mekanis Ikan yang terkena infeksi Argulusnya sanggup diambil dengan pinset. -Secara kimia Dengan metoda perendaman, memakai : · Lysol 1:500 ml selama 15 detik · DDT 1:1000 ml selama15 detik Kemudian ikan dimasukan kedalam kolam yang berisi air higienis dan mengalir. Dengan metoda dimandikan, memakai : · | Diberikan ekstrak daun sirih ke dalam kolam untuk membunuh protozoa tersebut. |
3. | Saprolegnia Sp & Achlya | Malacithe Green 0,5 ppm untuk pengangkutan telur-telur dan benih-benih ikan, sedangkan di dalam kolam sanggup melaksanakan penyemprotan kedalam kolam yang terjangkit cendawan 3 kali ulangan interval 3 hari sekali. | · Perendaman dalam larutan Malacithe Green 1:200.000 selama 1½ jam · Potassium Permanganate 1:100.000 selama 1½ jam · Potassium Bichormate 1 : 25.000 selama 1 minggu | Diberikan ekstrak daun sirih yang berfungsi mengobati luka serta membunuh jamur-jamur yang menyerang. |
4. | Ichtyopthirius multifilis | Ikan-ikan yang gres tiba dari luar dikarantinakan terlebih dahulu didalam air mengalir selama 3 minggu. Kolam yang akan ditebari ikan harus dikeringkan terlabih dahulu selama3 hari. Pemberian kapur CaCO3nyak 12 ½ kg/ are. | Peremdaman dalam NaCl 25 % 10-15 menit | Dilakukan perendaman memakai ekstrak sambiloto. Hal ini untuk membunuh benalu tsb lantaran bersifat anti bakteri. |
DAFTAR PUSTAKA
Daelami, D. 2002. Agar Ikan Sehat. Penebar Swadaya. Jakarta
Hardjamulia, A. 1978. Budidaya. Departemen Pertanian Badan Pendidikan dan oenyuluhan Pertanian. SUPM Bogor
Kusumah, H. 1985. Penyakit dan Hama Ikan. Departemen Pertanian Badan pendidikan, Latihan dan penyuluh Pertanian. SUPM Bogor
Susanto, H. 1990. Budidaya Ikan di Pekarangan. Peenebar Swadaya. Jakarta
Yusmaningsih J. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan Tambakan Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan , Bogor.