Kegiatan selesai budidaya corydoras ialah pembesaran. Kegiatan pembesaran merupakan pemeleharaan ikan sampai mencapai ukuran yang dikehendaki pasar. Ada tiga ukuran ikan hasil pembesaran yang siap di pasarkan, yaitu ukuran S (1,75-2,00 cm), Ukuran M (2,5-3.0 cm), dan ukuran L(lebih dari 3 cm). Permintaan pasar tebesar ialah ukuran M dengan ukuran rata-rata 2,5 cm.
Pada acara pembesaran ini membutuhkan waktu lebih usang dibanding pembenihan dan pendederan. Waktu yang diharapkan larva menjadi ukuran S sekitar 1-1,5 bulan, dari ukuran S ke M sekitar 1-1,5 bulan, dari ukuran M ke L sekitar 1,5-2 bulan.
Wadah pembesaran dan sarananya
Wadah pembesaran ini sama ibarat pada acara pembenihan, akuarium sanggup dibentuk sendiri sesuai harapan budidaya. Ukuran harus lebih besar dibanding wadah pemijahan alasannya ialah dipakai untuk keleluasan gerak ikan. Ketebalan kacanya harus sesuai dengan ukran akuarium. Sebagai pedoman, Ketebalan beling untuk akuarium ukuran 40 cm x 60 cm x 50 cm ialah 5 mm. Ketebalan beling perlu diperhatikan pemberian pakan sekitar 7-10 hari dengan takaran 1/3 sendok makan untuk setiap akuarium.
Kualitas air selama pemeliharaan benih harus tetap stabil sehingga perlu dilakukan pergantian air. Air yang bening lebih di sukai benih corydoras, dan sisa pakan, kotoran yang ada didasar harus selalu dibuang.
Pemasukan benih.
Ketekunan, kesabaran, dan ketelatenan dalam mengelola pembudidayaan corydoras akan menunjang keberhasilan uasaha yang dilakukan.Penanganan yang halus atau lembut sangat di butuhkan. Perlakuan yang garang akan menyebabakan terjadinya serangan penyakit. Luka biasanya terjadi tanggapan penangan yang kurang hati-hati atau kasar.
Pemasukan benih kedalam kolam pembesaran pun harus dilakukan secara hati-hati. Gunakan serokan semoga ikan tidak tergores dan tidak menyababkan luka. Ikan yang gres diserok sebaiknya ditempatkan dahulu dalam sebuah bejana sebelum dimasukan dalam wadah pembesaran.
Setelah benih berada dalam bejana masukkan bejana tersebut secara perlahan ke da;am wadah pembesaran untuk diaklimatisasi dan pembiasaan suhu air. Ini harus dilaukan alasannya ialah suhuair di wadah pemeliharaan usang tidak sama demgam suhu air di wadah gres jika langsunmg dimasukkan kedalam wadah pembesaran, ikan tidak tahan dengan suhu air yang baru. Proses aklimatisasi dan pembiasaan cukup sekitar satu jam. Selanjutnya okan di dalam bejana dibiarkan keluar sendiri ke wadah pembesaran.
Perawatan
Setelah dimasukkan dalam wadah pembesaran, ikan harus dirawat dengan baik semoga kondisinya menjadi baik. Ikan sangat membutuhkan pakan untuk hidupnya baik pakan alami maupun pakan buatan. Beberapa jenis pakan alami yang akan diberikan antara lain cacing sutera dan cacing dara. Namun, corydoras sangat menyukai cacing sutera dinbanding cacing darah sementara pakan buatan sanggup diberikan secukupnya saja.
Pemberian cacing sutera dalam keadaan bersih, sesudah dinbersihkan diberi perlakuan obat – obatan semoga terbebbas dari hama dan organisme dan penyebab penyakit. Caranya ialah pakan alami direndam dalam antibioti oksiteterasiklin 5-10 ppm. Pembersihan lumpur diklakukan dengan cara mencucinya secukupnya saja tetapi harus dkontrol secra rutin ketersediaanya semoga ikan sanggup memperoleh pakan sewaktu –waktu.
Selain pakan. Air merupakan media pemeliharaan ikan yang harus sealu diperhatiakn kualitas maupun kuantitasnya. Kiarena itu acara pengisian air perlu dilakukan dengan mengganti air berarti kualitasnya sanggup diperbaharui.
Penggantian air sanggup dilakukan sesuai kebutuhan, sebaiknya sehari sekali. Namun, waktu 2-3 hari sekali masih mendukung kualitas air, tergantung kondisinya. Kotoran yang berada didasar perairan merupakan indikasi terhadap kualitas air media sehingga akan memepengaruhi kondisi air terutama kandungan amoniaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Kembuan B.S. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Corydoras Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan , Bogor.
Liviawaty dan Eddy Afrianto, Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan, Yogyakarta, Kanisius, 1992.
Mudjiutami Endang, Ikan Hias Air Tawar Corydoras, Jakarta, Penebar Swadaya,2000.
Wijayakusuma, Setiawan Dalimartha dkk Tanaman Berkhasiat Obat Indonesia IV, Jakarta, Pustaka Kartini, 1999.