Skip to main content

Pembenihan Ikan Sumatera


Sebagai ikan yang terancam punah, ikan sumatera dilindungi dan diawasi oleh pemerintah. di perairan alami. Namun kini ikan sumatera masih dicari dan diburu orang secara illegal untuk diperdagangkan. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pemeliharaan ikan sumatera yakni serangan penyakit. Secara alami, ikan sumatera sudah mempunyai sistem pertahanan tubuh untuk mencegah masuknya patogen, yaitu :
  • Gabungan kulit, sisik, dan lendir yang berfungsi untuk menahan masuknya materi yang bersifat toksik (racun). 
  • Sistem sel darah putih dan organ tubuh ikan, ibarat hati yang bisa menetralisir bahan-bahan yang bersifat toksik.
  • Vaksinasi untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, sehingga sanggup menghambat masuknya penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan protozoa.
Pemicu munculnya penyakit pada ikan sumatera ada tiga, faktor yakni menurunnya kualitas lingkungan pemeliharaan, adanya jasad patogen, dan kondisi aikan yang lemah. Bila ikan terjangkit penyakit, sanggup dipastikan ditimbulkan oleh beberapa faktor tersebut. Untuk mencegah dan mengobatinya maka harus diketahui faktor penyebabnya.
Sistematika
          Sistematika ikan Sumatera berdasarkan Pinus Lingga dan Heru Susanto yakni sebagai berikut :
·         Kelas            : Pisces
·         Ordo            : Malacopterygii
·         Famili           : Cyprinidae
·         Genus                    : Puntius
·         Species         : Puntius tetrazona
·         Asal             :  Sumatera
·         Nama Inggris          :  Tiger Barb
Morfologi
          Adapun beberapa ciri-ciri khusus yang sanggup kita lihat secara kasat mata yang terdapat pada ikan  Sumatera:
  • Bentuk bada memanjang, pipih kesamping
  • Warna dasar tubuhnya tampak putih keperakan
  • Pada cuilan atas tubuhnya terlihat warna agak sawo matang dengan corak hijau
  • Pada cuilan sisi badanya berwarna kemerah-kemerahan
  • Terdapat empat garis berwarna hitam kebiruan yang memotong badanya
  • Sirip punggung mempunyai garis yang berwarna hitam sama halnya dengan sirip-sirip yang terdapat pada bagisn yang lainya.
Habitat dan Penyebaran
Dihabitat aslinya sumatera hidup diperairan tawar. ikan menyukai sungai yang berarus lambat atau sedang dan rawa atau danau yang berkedalaman 2-3 meter. Ikan sumatera lebih menyukai danau yang dasarnya berlumpur, banyak ditumbuhi tanaman air, dan ber-pH agak asam.
Daerah penyebaran ikan sumatera yaitu  perairan Riau, Jambi, Medan, dan Kalimantan.
Pemilihan Induk
          Sebelum ikan Sumatera dipijahkan sebaiknya calon induk diseleksi terlebih dahulu. ikan yang akan dijadikan induk harus benar-benar berkualitas. Calon induk arwana hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut :
·         Ikan jantan mempunyai tubuh yang lebih langsing dan warna yang agak renta
·         Sedagkan pada induk betina memilki tubuh yang lebih semok dengan warna yang tidak menyolok
·         Induk jantan mempunyai warna hidung yang merah cherry
·         Pada induk betina lebih kelihatan perut yang membulat dengan terisi telur yang padat
·         Induk-induk yang dipilih harus sudah mencapai ukuran cukup besar, kurang lebih 4-6 cm, dan sudah meiliki umur yang cukup yaitu berkisar antara 5-6 bulan
Teknik Pemijahan
          Bak atau akuarium pemijahan dibersihkan dan di isi air setinggi 30 cm, tanaman air dibersihkan dan disusun pada kawasan pemijahan sesudah dipasangi pemberat berupa pecahan genteng. Setelah kolam pemijahan siap, induk yang telah diseleksi dimasukan pelan-pelan dan hati-hati usahakan pagi hari. Dengan luas kolam 2m2  dapat dikawinkan sebanyak 40 pasang, dengan perbandingan jumlah jantan 1:1 kalau memakai akuarium sebaiknya  tidak lebih dari 4 pasang
          Biasanya ikan Sumatera akan memijah pada siang hari, kalau pada waktu menentukan induk benar-benar sanggup yang bagus, kalaupun meleset pada hari berikutnya akan memijah. Telur-telur akan dikeluarkan awut-awutan tampa ada perjuangan dari induk untuk menempatkanya ditempat yang pantas, sebagian telur akan menempel pada tanaman air dan sebagiaa terjatuh kedasar pada kawasan pemijahan. Setelah proses pemijahan selesai maka induk sanggup dipindahkan ketempat perawatan induk, dan telurnya sanggup ditetaskan pada kawasan pemijahan
          Telur-telur yang telah dibuahi kalau ada yang tidak sempat kena sperma maka akan mati. Dua hari lalu maka benih-benih ikan ini akan berenag bebas dan mulai harus disediakan masakan sesudah umur 4 hari, masakan pertama yang pantas jadi santapanya yakni Infusoria. Kemudian meningkat kutu air yang disaring  sebelum akibatnya diberi ktu air yang garang dang cacing sutera, sumbangan makan diberikan rutin.
Pembesaran
          Pembesaran benih dilakukan ditempat benih tersebut di tetaskan, sesudah 4 hari terhitung sesudah memijah maka binih sudah harus diberi masakan perhiasan yang cocok dengan kondisinya. Dan pergantian air sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 3-4 hari sekali dengan menyipon ½ atau 2/3 air yang digunakan untuk menggantinya dan dilarang air eksklusif dari sumur, air harus di diamkan paling tidak sehari semalam pergantian ini sudak dilakukan pada dikala benih berumur dua ahad hingga pada akibatnya benih dipindahkan ditempat yang lebih besar atau dikurangi kepadatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997. Budidaya Ikan Air Tawa. Departemen Pertanian Jakarta.
https://wikiperikanan.blogspot.com//search?q=cara-pemijahan-ikan-sumatra-sob
Ridwan Teuku. 2004,  Laporan KIPA Pengembangan Agribisnis Ikan Sumatera. Bogor.
Shaleh T.M. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan Sumatera Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Susanto Heru dan Lingga Pinus. 1987, Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya.  Jakarta.

Popular posts from this blog

Pengemasan Produk Perikanan

PENGERTIAN Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap materi pangan, supaya materi pangan baik yang belum maupun yang telah mengalami pengolahan, sanggup hingga ke tangan konsumen dengan “selamat” (secara kuantitas & kualitas). DASAR HUKUM PENGEMASAN PRODUK HASIL PERIKANAN 1.       UU No. 7 Tahun 1996 wacana Pangan 2.       UU No. 8 Tahun 1999 wacana Perlindungan Konsumen 3.       UU No. 31 Tahun 2004 wacana Perikanan dan UU No. 45 Tahun 2009 tentang: Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 2004 wacana Perikanan 4.       UU RI No. 15 Tahun 2001 wacana Merk 5.       UU No. 14 Tahun 2001 wacana Paten 6.       Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 wacana Pelabelan dan Iklan Pangan 7.       Kep. Menteri Kelautan dan Perikanan RI No.   KEP.01/M...

Strategi Persidatan, Analisa Dan Harga Sidat (Unagi) Di Jepang

Strategi Persidatan, Analisa dan Harga Sidat (Unagi) di Jepang Menelaah kondisi dan taktik persidatan di Indonesia, sambil merencanakan sistem produksi 20 ton per tahun, sebagai konsultan sistem akal daya sidat. Berikut ini beberapa perencanaan dan taktik yang saya perhitungkan. Dengan adanya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan, ihwal larangan Pengeluaran Benih Sidat Dari Wilayah Negara Republik Indonesia, ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia NOMOR PER. 18/MEN/2 009. Ukuran dan benih sidat yang dihentikan adalah: Benih ialah ikan dalam umur, bentuk, dan ukuran tertentu yang belum dewasa. Benih sidat ialah sidat kecil dengan ukuran panjang hingga 35 cm dan/atau berat hingga 100 gram per ekor dan/atau berdiameter hingga 2,5 cm. Jadi ada batasan berat 100 gram, atau diameter s/d 2,5 cm, dan panjang 35 cm. Hal itu memungkinkan perkembangan pemeliharaan sidat dalam negeri hingga ukuran (100...

Jenis Dan Ukuran Tongkang Kerikil Bara

JENIS DAN UKURAN TONGKANG BATU BARA - Perlu di ketahui salah satu jenis Tongkang ialah tongkang untuk memuat batubara. Dan Pada Perkembangannya Tongkang batubara mempunyai Ukuran dan jenis yang berlainan. Baca Juga ; - Mengenal Tongkang - Kapal Tugboat - Kapal Tugboat Sungai JENIS DAN UKURAN TONGKANG BATU BARA kapal tugboat dan tongkang Ada bеbеrара jenis tongkang (barge) kerikil bara, tergantung dаrі ukuran dan daya muat masing-masing tongkang,  Baca Juga ; -  Mengenal Bagian Kamar Mesin Kapal -  Dinamika Kapal -  Tank Cleaning Pada Kapal -  Fin Stabilizer -  MT KNOCK NEVIS DAN SEJARAHNYA jenis tersebut antara lain ; - уаng berukuran 180 feet dараt memuat kurаng lebih 5.000 ton kerikil bara, dan  - уаng berukuran 270 feet (feet jumbo) dараt memuat 8.000 ton kerikil bara, ѕеdаngkаn - уаng berukuran 300 feet ѕаmраі 330 feet dараt memuat 10.000 ton ѕаmраі 12.000 ton kerikil bara. Tong...