Jenis-Jenis Penyakit
Penyakit yang biasa menyerang arwana yakni sebagai berikut :
A. Penyakit bintik putih
· Penyebab
Penyebab penyakit bintik putih yakni protozoa Ichthiopthirius multifiliis. Faktor pendukung penyebab pemyakit ini yakni kualitas air yang buruk, suhu yang terlalu rendah, pakan yang buruk, dan kontaminasi ikan lain yang sudah terkena penyakit bintik putih. Penularan penyakit ini sanggup melalui air dan kontak pribadi antar ikan.
· Gejala
agian badan arwana yang diserang yakni sel lendir, sisik, dan lapisan insang. Arwana yang terjangkit penyakit ini tampak sulit bernafas, sering menggosok-gosokkan tubuhnya kedinding wadah, munculnya bintik putih pada insang dan sirip, lapisan lendir rusak, dan terjadi pendarahan pada sirip dan insang.
B. Penyakit penducle
· Penyebab
Penyakit ini sering disebut dengan penyakit air cuek (cold water descareases) yang sanggup terjadi pada suhu 160 C. penyebabnya yakni basil Flexbacter psychropahila yang berukuran sekitar 6 mikron.
· Gejala
Arwana yang terjangkit penyakit penducle tampak lemah, tidak memiliki nafsu makan, muncul borok atau nekrosa pada kulit secara perlahan.
C. Penyakit Edward siella
· Penyebab
Penyebabnya yakni basil Edward siella terda yang berukuran sekitar 0,5-0,75 mikron.
· Gejala
Jika sudah terinfeksi penyakit ini, akan muncul luka kecil pada kulit dan daging arwana, disertai dengan pendarahan. Luka tersebut akan menjadi bisul dan mengeluarkan nanah. Serangan lebih lanjut sanggup mengakibatkan luka pada hati dan ginjal.
D. Penyakit gatal
· Penyebab
Penyakit yang sering menyerang benih arwana ini disebabkan oleh Trichodina sp. bagian badan yang diserang yakni kulit, sirip, dan insang.
· Gejala
Serangan penyakit gatal ditandai dengan gerakan arwana yang lemah dan sering menggosok-gosokkan tubuhnya kebenda keras dan dinding wadah pemeliharaan.
Cara Pengobatan
Untuk mengetahui cara pengobatan arwana yang terjangkit penyakit sanggup dilihat pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Penyakit yang disebabkan oleh parasit
NAMA PENYAKIT | PENGOBATAN | |
KIMIA | ALAMI | |
Bintik putih | Methylene Blue (MB 1%) sebanyak 1 gram dilarutkan dalam 100 cc air. Ambil 2-4 cc larutan tersebut dan encerkan kembali didalam 4 liter air. Arwana yang sakit selanjutnya direndam didalam larutan tersebut selama 24 jam. Perendaman dilakukan 3-5 kali dengan selang waktu 1 hari. | Arwana yang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh benalu sanggup diberikan ekstrak sambang darah. Dosis yang dipakai yaitu 0,5 ml ekstrak sambang darah untuk 5 liter air. Arwana yang terjangkit penyakit didipping setiap hari selama 30-60 menit, hingga arwana benar-benar sembuh. |
Gatal | Arwana yang sakit diobati dengan cara merendamnya di dalam larutan formalin 150-200 ml/m3 air atau 150-200 ppm selama 15 menit. |
Tabel 2. Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri
NAMA PENYAKIT | PENGOBATAN | |
KIMIA | ALAMI | |
Penducle | Merendam arwana yang sakit di dalam oxytetracycline 10 ppm selama 30 menit (100 mg/l). | Arwana yang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh basil sanggup diberikan ekstrak kunyit. Dosis yang dipakai yaitu 0,5 ml ekstrak kunyit untuk 5 liter air. Arwana yang terjangkit penyakit didipping setiap hari selama 30-60 menit, hingga arwana benar-benar sembuh. |
Edward siella | Pengobatan dengan materi kimia sanggup dilakukan dengan mencampur Sulfamerazine ke dalam pakan. Dosis yang dipakai yakni 100-200 mg untuk setiap 1 kg berat arwana. Sulfamerazine tersebut diencerkan di dalam 1 m3 air higienis dan disemprotkan kepakan. Pakan didinginkan hingga kering dan diberikan kepada arwana berturut-turut selama 3 hari. |
Uraian Tanaman Bahan Alami
A. Sambang darah (Excoecaria cochinnensis Lour)
Sambang darah umumnya ditanam sebagai tanaman hias atau tumbuh liar dihutan dan ditanam dipekarangan sebagai pagar hidup atau tanaman obat. Tumbuhan ini merupakan tanaman perdu yang tumbuh tegak dengan tinggi 0,5-1,5 meter dan bercabang banyak. Tumbuhan ini sanggup diperbanyak dengan stek batang atau cangkokan.

Tumbuhan ini berguna membunuh benalu (parasitisid), menghilangkan gatal (antipuritik), dan menghentikan pendarahan (hemostatis). Sifatnya hangat dan rasanya pedas.

Sambang darah mengandung tanin, asam behenat, triterpenoid eksokarol, silosterol. Dan getahnya mengandung resin dan senyawa beracun.

Bagian yang sanggup dipakai sebagai obat yakni daun, batang dan akarnya.
B. Kunyit (Curcuma domestica Val)
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semua, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Bunga beragam yang berambut dan besisik dari pucuk batang semua, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih kekuningan atau kekuningan. Ujung dan daun pangkal runcing, tetapi daunnya yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.

Kunyit bersifat mendinginka. Zat dalam rimpang kunyit berguna untuk menghambat atau membunuh mikroba.

Bagian kunyit yang dipakai sebagi obat yakni umbi akar.
C. Cara pembuatan ekstrak

Sebelum dibentuk menjadi ekstrak, daun sambang darah harus dicuci higienis terlebih dahulu. Daun tersebut dihaluskan sebanyak 250 gram dan ditambah air sebanyak 50 ml. Setelah dihaluskan airnya diambil dengan cara menyaring. Air yang telah diambil merupakan ekstrak sambang darah.

Sebelum dibentuk menjadi ekstrak, rimpang kunyit dibersihkan terlebih dahulu. Rimpang yang sudah dibersihkan diparut sebanyak 250 gram dan ditambah air higienis sebanyak 50 ml. Setelah diparut kunyit diambil ektraknya dengan cara menyaring.
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Yusuf, Tim Lentera. “Menyingkap Rahasia Penangkaran & Budidaya Arwana”. (Jakarta : Agromedia Pustaka, 2004).
Dalimartha ,S. “Atlas Tumbuhan Obat Indonesia”. (Jakarta: Puspa Swara, anggota IKAPI 2004).
http://www.arowana.com
Saluraban H.R. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Arwana Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan , Bogor.