Rumpon ialah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang dilaut, baik maritim dangkal maupun maritim dalam. Pemasangan tersebut dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan semoga berkumpul disekitar rumpon, sehingga ikan gampang untuk ditangkap. Dengan pemasangan rumpon maka acara penangkapan ikan akan menjadi lebih efektif dan effisien lantaran tidak lagi berburu ikan (dengan mengikuti ruayanya); tetapi cukup melaksanakan acara penangkapan ikan disekitar rumpon tersebut.
Tata Cara Pemasangan Rumpon
Rumpon sanggup dipasang di wilayah :
a. Perairan 2 mil maritim hingga dengan 4 mil laut, diukur dari garis pantai pada titik surut terendah.
b. Perairan diatas 4 mil maritim hingga dengan 12 mil laut, diukur dari garis pantai pada titik surut terendah.
c. Perairan diatas 12 mil maritim dan ZEE Indonesia. d.Perorangan atau perusahaan berbadan aturan yang akan memasang rumpon wajib terlebih dahulu memperoleh ijin.
ALAT YANG MENDUKUNG PADA PEMASANGAN RUMPON
1. GPS
Global Positioning System (GPS) ialah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini memakai 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat peserta di permukaan, dan dipakai untuk memilih posisi, kecepatan, arah, dan waktu.
2. KOMPAS
Kompas ialah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas menawarkan referensi arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya ialah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila dipakai bahu-membahu dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam memperlihatkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih kondusif dan efisien dibandingkan ketika insan masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk memilih arah.
3. SONAR
Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging) merupakan sistem yang memakai gelombang bunyi bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah maritim atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas dipakai untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut. Cara kerja perlengkapan sonar ialah dengan mengirim gelombang bunyi bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data bunyi dipancar ulang ke operator melalui pengeras bunyi atau ditayangkan pada monitor.
4. LAMPU
Pemanfaatan cahaya untuk alat bantu penangkapan ikan dilakukan dengan memanfaatkan sifat fisik dari cahaya buatan itu sendiri. Masuknya cahaya ke dalam air, sangat erat hubungannya dengan panjang gelombang yang dipancarkan oleh cahaya tersebut. Semakin besar panjang gelombangnya maka semakin kecil daya tembusnya kedalam perairan.
Dengan sifat-sifat fisik yang dimiliki oleh cahaya dan kecenderungan tingkah laris ikan dalam merespon adanya cahaya, nelayan kemudian membuat cahaya buatan untuk mengelabuhi ikan sehingga melaksanakan tingkah laris tertentu untuk memudahkan dalam operasi penangkapan ikan. Untuk tujuan menarik ikan dalam luasan yang seluas-luasnya, nelayan biasanya menyalakan lampu yang bercahaya biru pada awal operasi penanggkapannya. Hal ini disebabkan cahaya biru memiliki panjang gelombang paling pendek dan daya tembus ke dalam perairan relatif paling jauh dibandingkan warna cahaya tampak lainnya, sehingga baik secara vertikal maupun horizontal cahaya tersebut bisa mengkover luasan yang relatif luas dibandingkan sumber cahaya tampak lainnya.
Setelah ikan tertarik mendekati cahaya, ikan-ikan tersebut kemudian dikumpulkan hingga pada jarak jangkauan alat tangkap (catchability area) dengan memakai cahaya yang relatif rendah frekuensinya, secara bertahap. Cahaya merah dipakai pada tahap selesai penangkapan ikan. Berkebalikan dengan cahaya biru, cahaya merah yang memiliki panjang gelombang yang relatif panjang diantara cahaya tampak, memiliki daya jelajah yang relatif terbatas. Setelah ikan terkumpul di bersahabat kapal (area penangkapan alat tangkap), gres kemudian alat tangkap yang sifatnya mengurung gerombolan ikan menyerupai purse seine, sero atau lift nets dioperasikan dan mengurung gerakan ikan. Dengan dibatasinya gerakan ikan tersebut, maka operasi penangkapan ikan akan lebih gampang dan nilai keberhasilannya lebih tinggi.