Ikan neon tetra merupakan ikan orisinil Amerika Latin dimana penyebarannya mencakup seluruh system irigasi sungai Amazon, Brazil. Ikan ini merupakan salah satu komoditas ekspor yang banyak diminta oleh eksportir. Selain itu budidaya ikan ini tergolong cepat, mulai dari tahap penetasan hingga dengan siap jual. Biasanya petani memakai akuarium untuk membudidayakan ikan ini mulai dari skala kecil hingga skala menengah. Ikan ini termasuk jenis omnivora dimana pakannya sanggup berupa pakan alami ibarat Daphnia, cacing tubifeks atau pakan buatan. Fekunditas ikan neon berkisar antara 100-200 butir setiap kali memijah dengan waktu pemulihan antar memijah berkisar 12-15 hari.
Ciri-ciri umum ikan neon tetra sebagai berikut :
- Badan memanjang dan pipih dengan contoh warna ynag khas yakni terdapat garis biru di sepanjang tubuhnya mulai dari mata hingga ke pangkal ekor.
- Panjang total ukuran maksimal 1,25 inch.
- Memiliki sirip punggung pemanis dibelakang sirip punggung utama dimana ukurannya lebih kecil.
Ikan neon tetra termasuk ikan yang suka berkelompok, oleh alasannya yakni itu dalam satu akuarium biasanya jumlah ikan neon lebih dari 20 ekor. Ikan neon tetra bersifat pendamai, sehingga sanggup dicampur dengan ikan-ikan lain terutama dengan jenis-jenis tetra lainnya.
1. JENIS IKAN TETRA
Jenis-jenis ikan TETRA populer cukup indah. Bermacam-macam jenis tetra yang dikenal di Indonesia ibarat Green Tetra, Blue Tetra, Silver Tetra, Neon Tetra & banyak lagi yang lain.
Pada goresan pena ini diketengahkan jenis neon tetra yang berasal dari sungai Amazon Amerika, dan telah berkembang biak di Indonesia. Neon Tetra (Hyphessobryconnesi), ikan hias ini termasuk ke dalam kelompok ikan hias yang paling menarik. Tubuhnya berjalur merah danbiru hijau sepanjang tubuhnya dari insang hingga ekornya. Ikan hias ini simpel dipelihara, berpengaruh dan tidak simpel sakit/mati.
2. CARA MEMBIAKAN
Cara membiakkan ikan jenis ini masih cukup sulit dan memerlukan ketekunan serta pengalaman yang lama. Adapun untuk membiakan ikan ini di perlukan
syarat-syarat tertentu antaralain:
1) Air harus steril dan bersifat asam (pH lebih kecil dari 6,4)
2) Senang pada daerah yang gelap.
3) Suhu sekitar 200C
1. Pemeliharaan Induk
Usaha pembenihan ini dimulai dari pemeliharaan induk untuk mencapai kematangan gonad, kemudian dilanjutkan dengan proses pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva hingga pendederan.
Induk ikan neon tetra sanggup dibedakan antara jantan dengan betina menurut gejala pada tubuhnya. Induk jantan ditandai dengan garis biru yang lurus dan perut yang ramping sedangkan betina ditandai dengan garis neon yang bengkok serta perut yang gendut.
Pemeliharaan induk dilakukan di akuarium ukuran cm dengan air setinggi 25 cm. Induk ditebar di dalam akuarium sebanyak 200 ekor per akuarium dengan pemeliharaan ikan neon jantan dan betina dipisahkan. Pemberian pakan berupa pakan alami berupa Daphnia (kutu air) dengan frekuensi pinjaman pakan 2 kali sehari. Untuk menjaga kualitas air, setiap hari dilakukan penyiphonan.
Cara membedakan jantan dan betina yakni sebagai berikut:
Jantan Betina | Betina |
Bentuk agak panjang | Bulat pendek dan perut membesar |
Garis neon lurus | Garis agak bengkok |
2. Pemijahan
- Persiapan Pemijahan
Wadah yang dipergunakan untuk pemijahan berupa akuarium kecil berukuran 20 x 20 x 20 cm. Akuarium yang telah tersedia, dicuci terlebih dahulu dengan larutan PK untuk menghilangkan hama penyakit. Akuarium sebaiknya ditempatkan pada daerah yang gelap alasannya yakni neon tetra tidak menyukai situasi terang. Air yang dipakai untuk pemijahan mempunyai parameter kualitas air : pH ± 6, O2 terlarut sekitar 6 ppm dan suhu 22 – 24 0C. Di dalam akuarium pemijahan diletakkan flora air ibarat eceng gondok atau hydrilla sebagai daerah melekat telur.
- Proses Pemijahan
Setelah wadah pemijahan siap, sepasang induk yang telah siap memijah dimasukkan ke dalam akuarium. Apabila kedua induk telah menyatu, semua bab akuarium ditutup dengan plastik atau kertas hitam biar tidak ada sinar yang masuk. Selama pemijahan berlangsung induk tetap boleh diberi pakan berupa jentik nyamuk. Induk akan mulai memijah pada malam hari dan berlangsung selama 3 - 4 jam. Setelah pemijahan selesai, induk segera diangkat dan ditempatkan di akuarium lainnya.
- Merawat Telur dan Larva
Setelah telur melekat di flora air, telur diupayakan tidak terkena sinar sedikitpun alasannya yakni telur neon tetra sensitif terhadap sinar. Telur yang terkena sinar akan mati dan tidak menetas. Telur akan menetas sehabis 24 jam dikeluarkan oleh ikan. Untuk menghindari serangan jamur atau penyakit lainnya, media pemeliharaan larva diberi antibiotik berupa Malachite Green Oxalate (MGO) sebanyak 0,01 mg/lt air atau Methylene Blue (MB) sebanyak 1 tetes untuk 5 liter air. Larva ikan yang gres menetas dibiarkan hingga telur menetas secara keseluruhan. Larva tidak perlu diberi pakan alasannya yakni masih mempunyai cadangan makanan dari kuning telurnya. Setelah berumur 3 hari larva diberi pakan alami berupa rotifera atau nauphli artemia.
- Merawat Anak Ikan
Setelah berumur 7-10 hari, larva sanggup dipindahkan ke akuarium yang lebih besar. Ukuran akuarium untuk perawatan larva yakni 100 x 50 x 40 cm. Apabila jumlah ikan terlalu banyak sanggup juga dipakai kolam tembok yang terlindung dari air hujan dan sinar matahari. Pakan yang diberikan berupa kutu air atau cacing rambut (tubifex) dengan frekuensi pinjaman pakan 2 kali dalam sehari. Penggantian air pemeliharaan dilakukan setiap 5 – 7 hari sekali dengan cara disipon. Ikan dipelihara selama 25 hari hingga mencapai ukuran 1 cm.
3. SUMBER
Dinas Perikanan, Pemerintah DKI Jakarta, Jakarta, 1996