Sexual Dimorphism, Methods For Sex Identification And Sex Ratio Effect Of Giant Gourami (Strain Galunggung / Soang)
Hasil survei dan pengalaman pembudidaya
Ø Seleksi induk : rasio kelamin sangat bervariasi dan tidak sesuai
- Rasio kelamin jantan/betina yang diinginkan: 1:2 hingga 1:9
- Rasio yang diperoleh: 2:1 hingga 3:1
Ø Kondisi di lapangan :
- sering terjadi kesalahan dalam penentuan jantan dan betina,
- di beberapa lokasi pembenih
± 20% betina terpilih sebagai jantan dan
± 6% jantan terpilih sebagai betina
Ø Pada pemijahan berpasangan di bak sekat:
Risiko kesalahan : 4F daripada 1M/3F → tidak bertelur
Perbedaan antara jantan dan betina
Karakter morfologi seksual sekunder (SNI 01-6485.1-2000)
- Jantan: benjolan di kepala pecahan atas, rahang bawah tebal, tidak adanya bintik hitam di kelopak sirip dada dan sirip ekor datar.
- Betina: bentuk kepala pecahan atas datar, rahang bawah tipis, adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada dan sirip ekor membusur.
Verifikasi relevansi kriteria seksual eksternal
Pengamatan sistematis huruf morfologi jantan dan betina
1. Benjolan di kepala pecahan atas
2. Warna di pangkal dan ketiak sirip dada
3. Ketebalan rahang bawah
4. Bentuk sirip ekor
Jenis Kelamin dan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) :
- Biopsi dan keadaan oocytes => Betina
- Biopsi tidak masuk alasannya ialah papilla terlalu sempit => jantan
- Bertelur di sekat dengan 1M/3F
KRITERIA: Warna Kelopak Sirip Dada
DIAGNOSTIK TEST: SENSITIVITAS, SPESIFISITAS DAN KEAKURATAN KRITERIA
SENSITIVITAS: Probabilitas untuk mengidentifikasi dengan benar
SPESIFISITAS: Memperkirakan seberapa besar kemungkinan ikan tanpa kriteria positif sanggup dikesampingkan dengan benar
KEAKURATAN: Proporsi hasil nyata – Akurasi test
KRITERIA: Bentuk Sirip Ekor
KRITERIA: Benjolan di kepala bagian atas dan Rahang bawah tebal
KESIMPULAN
Ø Penggunaan kriteria luar dalam meilih jenis kelamin, tidak cukup akurat untuk mengidentifikasi jantan dan betina
•Banyak kriteria yang diamati tumpang tindih
•Kebingungan akan semakin tinggi, saat ikan yang diseleksi masih belum matang kelamin atau calon induk.
Ø Untuk mendapat hasil lebih akurat disarankan mengamati secara biopsi intra ovarium dengan mengumpulkan oosit
• Betina: sanggup mengevaluasi tingkat kematangan gonad → tidak memijahkan induk yang belum matang
• Jantan : kanula tidak sanggup masuk lubang genital
• Biopsi (kanulasi) sanggup dilakuka pada ikan > 1kg
Sumber: BRPBATPP Bogor; BPPSIGN Tasikmalaya; IRD