Sistem budidaya ikan di kolam terpal merupakan salah satu penemuan dalam pengembangan budidaya ikan. Saat ini kolam terpal telah dipakai untuk budidaya banyak sekali jenis ikan menyerupai lele, gurami, nila, patin, bawal, dsb.
A. KEUNGGULAN KOLAM TERPAL
Budidaya ikan di kolam terpal mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya:
1. Dapat diterapkan di lahan terbatas
2. Dapat diterapkan di lahan atau tanah porous
3. Dapat diterapkan di tempat sulit air
4. Pembuatannya praktis
5. Waktu produksi lebih singkat
6. Ikan-ikan yang dibudidayakan tidak berbau lumpur
7. Sintasan atau kelangsungan hidup ikan lebih tinggi
8. Padat penebaran lebih tinggi
9. Pertumbuhan ikan lebih cepat
10. Biaya pembutannya lebih murah
Kolam terpal sanggup diterapkan untuk acara pembenihan, pendederan, sampai pembesaran untuk menghasilkan ikan konsumsi dan induk. Dengan adanya teknologi kolam terpal maka budidaya ikan tidak lagi terpusat pada lahan ideal yang mempunyai sumber air melimpah, tetapi sanggup juga dilakukan di tempat tandus dan sulit air. Teknologi kolam terpal juga sanggup diterapkan di lahan sempit dan terbatas sehingga budidaya ikan juga sanggup dilakukan masyarakat kota.
B. IKAN-IKAN YANG COCOK
Prinsipnya semua ikan dan biota air tawar lainnya sanggup dipelihara di kolam terpal, namun hanya ikan tertentu yang cocok untuk dipelihara yaitu ikan-ikan yang sanggup bertahan hidup pada perairan yang minim oksigen dan ikan–ikan yang bisa menghirup oksigen pribadi dari udara sehingga dalam pemeliharaannya tidak banyak membutuhkan penggantian air dan biaya operasional aerator untuk memasok oksigen.
Sebaliknya kalau kolam terpal dipakai untuk memelihara ikan selain jenis ikan di atas maka akan diharapkan biaya yang lebih besar khususnya penggantian air dan pengoperasian aerator, kecuali kalau kolam terpal dibangun di tempat dengan pasokan air yang cukup besar atau komoditas yang dibudidayakan yaitu spesies yang bernilai ekonomi tinggi.
Dengan demikian, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan komoditas yang hendak dikembangkan di kolam terpal. Pertama, pertimbangan biologis terkait dengan kemampuan biota tersebut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kolam terpal. Kedua, pertimbangan hemat terkait dengan harga dan pasar biota tersebut.
C. LOKASI UNTUK KOLAM TERPAL
Kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air merupakan faktor utama untuk pemilihan lokasi budidaya ikan. Pada budidaya ikan di kolam terpal kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air meskipun tetap merupakan faktor penting tetapi tidak menjadi faktor pembatas.
Pemanfaatan lahan sempit atau kritis untuk pembangunan kolam terpal perlu memperhatikan faktor teknis maupun faktor sosial ekonomis.
1) Pertimbangan Teknis
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membangun kolam terpal antara lain:
a) Sumber air untuk mengisi kolam
b) Ketinggian lokasi
Ketinggian yang sesuai untuk budidaya beberapa jenis ikan
Jenis Ikan | Ketinggian (m dpl) |
Bawal Belut Betok Gabus Gurami Lele Nila Mujair Patin Sepat Tambakan Toman | 100 – 800 50 – 700 0 – 700 0 – 700 0 – 800 0 – 700 0 – 500 0 – 500 50 – 800 0 – 800 50 – 700 0 – 700 |
c) Ukuran ikan
d) Dasar tanah untuk peletakan kolam terpal harus rata
e) Penanganan limbah air kolam
2) Pertimbangan Sosial Ekonomis
Pengembangan budidaya ikan di kolam terpal juga perlu mempertimbangkan faktor sosial ekonomi diantaranya:
a) Bukan lokasi sengketa
b) Dekat dengan tempat pengembangan budidaya ikan
c) Tersedia sarana dan prasarana tranportasi
d) Adanya alat dan materi di sekitar lokasi
e) Pasar cukup terbuka untuk menampung produksi
f) Lokasi kondusif dari gangguan binatang liar maupun manusia (pencurian)
g) Adanya sumber energi listrik untuk penerangan dan kebutuhan lainnya
h) Adanya pinjaman dari pihak-pihak terkait
D. PEMBUATAN KOLAM TERPAL
Kolam terpal yaitu kolam yang keseluruhan bentuknya dari bab dasar sampai dindingnya memakai materi utama berupa terpal. Selain sanggup berbentuk menyerupai kolam tanah atau kolam tembok, kolam terpal juga bisa berbentuk kolam dengan sokongan kerangka bambu, kayu, atau besi.
1) Jenis Kolam Terpal
Berdasarkan peletakannya, kolam terpal terdiri atas kolam terpal di atas permukaan tanah dan kolam terpal di bawah permukaan tanah. Suhu air kolam terpal yang dibangun di bawah permukaan tanah lebih stabil.
Berdasarkan materi dan cara pembuatannya, terutama untuk dinding atau kerangka kolam, dikenal beberapa jenis kolam terpal, yaitu:
a) kolam terpal dengan kerangka bambu / kayu / besi
b) kolam terpal dengan dinding batako atau watu bata
c) kolam terpal dinding tanah
d) kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal
2) Bahan dan alat untuk menciptakan kolam terpal
Beberapa materi dan alat yang diharapkan untuk menciptakan kolam terpal yaitu sbb:
a) Plastik Terpal
b) Kayu/Bambu/Pipa Besi
c) Papan
d) Pipa Paralon
e) Paku/Kawat/Tali
f) Alat Kerja
3) Membuat kolam terpal
Beberapa teknik pembuatan kolam terpal yaitu sebagai berikut:
a) Kolam Terpal dengan Kerangka Bambu / Kayu
(1) Persiapkan lahan dengan membersihkan dan meratakannya.
(2) Perataan tanah sanggup dilakukan dengan memakai pelepah pisang atau sekam padi. Pelepah pisang atau sekam padi juga dipakai sekalipun tanahnya rata dengan ketebalan ± 10 cm.
(3) Tancapkan tonggak/tiang bambu/kayu di setiap sudut kolam. Jika kolam terpal yang akan dibangun lebih dari satu petak, atur tata letaknya semoga terlihat rapi.
(4) Untuk menciptakan kerangka, bambu atau kayu dipotong-potong sesuai ukuran kolam yang akan dibuat. Untuk menyatukan kerangka ke tiang, dilakukan dengan memakai paku atau diikat memakai tali/kawat.
(5) Untuk menciptakan dinding bisa memakai bambu, kayu, atau papan.
(6) Jika kerangka sudah terbentuk, perlu diatur kemiringan dasar kolam ke salah satu sisi dan dipasangi pipa paralon sebagai kanal pembuangan.
(7) Setelah kerangka kolam terpal selesai, langkah selanjutnya yaitu memasang plastik terpal sesuai ukuran kolam. Untuk kolam ukuran 3 x 5 x 0,5 m dipakai terpal 4 x 6 m.
(8) Di salah satu sudut yang telah diatur kemiringannya dan sudah dipasang kanal pembuangan, terpal disobek sedikit dengan mengguntingnya berbentuk bintang semoga bisa dipasangi bengkokan pipa (knee) dan paralon ke arah vertikal.
(9) Kolam lalu diisi air dan diperiksa untuk memastikan bahwa kolam telah kokoh dan tidak bocor.
b) Kolam Terpal dengan Dinding Tanah
(1) Persiapkan lahan dengan membersihkan dan meratakannya.
(2) Jika ingin menciptakan kolam terpal 3 x 5 x 0,5 m lakukan penggalian 20 – 30 cm. Rapikan penggalian, diatur kemiringan dasar kolam, dan bentuk pematang.
(3) Jika kolam sudah terbentuk, pasang pipa paralon di dasar kolam pada kemiringan terendah sebagai kanal pembuangan.
(4) Selanjutnya plastik terpal berukuran 4 x 6 m siap dipasang. Di salah satu sudut yang telah diatur kemiringannya dan sudah dipasang kanal pembuangan, terpal disobek sedikit dengan mengguntingnya berbentuk bintang semoga bisa dipasangi bengkokan pipa (knee) dan paralon ke arah vertikal. Bagian atas terpal sanggup dijepit atau ditimbun dengan tanah semoga posisinya tidak berubah.
(5) Kolam lalu diisi air dan diperiksa untuk memastikan bahwa kolam telah kokoh dan tidak bocor.
Kelebihan dan kekurangan bentuk kolam terpal
No | Bentuk kolam terpal | Kelebihan | Kekurangan |
1 | Kolam terpal di atas permukaan tanah | · Praktis dan lebih gampang dibuat · Investasi kecil · Tidak gampang terkena banjir · Mudah dikeringkan dan dibersihkan · Mudah disifon untuk mengeluarkan timbunan sisa pakan dan kotoran yang ada di dasar kolam · Mudah dipanen · Mudah dipindahkan | · Suhu kurang stabil · Bila tidak kokoh / berpengaruh bisa jebol |
2 | Kolam terpal di bawah permukaan tanah | · Lebih kuat · Tidak gampang rusak · Lebih gampang dalam mengisi air · Suhu lebih stabil | · Mudah terkena banjir · Sulit menciptakan kanal pembuangannya · Sulit dikeringkan · Praktis dan lebih gampang dibuat · Sulit disifon untuk mengeluarkan timbunan sisa pakan dan kotoran yang ada di dasar kolam · Investasi lebih besar · Sulit dipanen · Sulit dipindahkan |
Kelebihan dan kekurangan materi kolam terpal | |||
| |||
No | Bahan kolam terpal | Kelebihan | Kekurangan |
1 | Kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu | · Mudah dibentuk dan praktis · Biaya pembuatan lebih murah · Dapat dibangun di lahan sempit · Mudah dipindahkan · Mudah dibongkar · Mudah dipanen · Mudah dibersihan dan dikeringkan | · Jika tidak kokoh / berpengaruh gampang jebol · Tidak tahan usang terutama di tempat rayap |
2 | Kolam terpal dengan kerangka besi atau pipa ledeng | · Relatif praktis · Dapat dibangun di lahan sempit · Mudah dipindahkan · Mudah dibongkar · Lebih kokoh / kuat · Tahan lama · Mudah dipanen · Mudah dibersihkan dan dikeringkan | · Biaya relatif mahal · Relatif sulit dibuat · Bila berkarat maka sanggup merusak terpal |
3 | Kolam terpal dengan dinding batako | · Mudah dibentuk dan praktis · Mudah dipindahkan · Mudah dibongkar · Relatif tahan lama · Mudah dipanen · Mudah dibersihkan dan dikeringkan | · Mudah jebol · Sela-sela batako sanggup menjadi tempat persembunyian banyak sekali hewan-hewan kecil yang mungin akan merusak terpal · Dibutuhkan banyak batako · Relatif mahal |
4 | Kolam terpal dengan dinding tanah | · Kolam lebih kuat, tidak gampang rusak · Lebih gampang diisi air · Suhu air lebih stabil | · Mudah terkena banjir · Lebih sulit untuk menciptakan kanal pembuangan, terutama kalau kolam ada di bawah permukaan tanah · Rawan predator · Relatif sulit dipanen · Relatif sulit dibersihkan dan dikeringkan · Relatif mahal |
5 | Kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal | · Lebih kuat, tidak gampang rusak · Lebih gampang diisi air · Suhu air lebih stabil | · Mudah terkena banjir · Lebih sulit untuk menciptakan kanal pembuangan, terutama kalau kolam ada di bawah permukaan tanah · Rawan predator · Relatif sulit dipanen · Relatif sulit dibersihkan dan dikeringkan · Relatif mahal |
Sumber:
https://wikiperikanan.blogspot.com//search?q=kolamterpal-alternatifpemeliharaan-ikan